Mengenal Marinasi
Oleh : Elvira Syamsir (Tulisan asli didalam Kulinologi Indonesia)
Marinasi adalah proses perendaman daging didalam marinade, sebelum diolah lebih lanjut. Marinade
adalah nama populer dari cairan berbumbu yang berfungsi sebagai
perendam daging (termasuk juga daging unggas dan seafood), biasanya
digunakan untuk menambahkan flavor dan/atau meningkatkan keempukan
daging. Variasi marinade sangat banyak dengan kekhasan formulanya masing-masing. Pemilihan marinade karenanya menjadi kunci penting untuk menghasilkan masakan daging yang lezat.
Marinasi dan Jenis Marinade
Sebagai salah satu metode preparasi pangan, marinasi telah dikenal sejak lama. Pada awalnya, marinasi dilakukan untuk mengawetkan ikan. Ikan
direndam dalam marinade sederhana berupa larutan garam, untuk
memperpanjang umur simpannya sekaligus menghasilkan flavor unik yang
berbeda dengan ikan asalnya. Dalam perkembangannya, inggridien dari
marinade bukan lagi hanya garam, tetapi juga minyak makan (minyak
zaitun, minyak almond, dan sebagainya), asam (vinegar, lemon juice, wine
dan lain sebagainya), rempah dan berbagai bahan lainnya. Dengan berkembangnya teknik pengawetan saat ini, maka tujuan utama marinasi bukan lagi untuk pengawetan
tetapi untuk memberikan flavor, menjaga produk tetap juicy (tidak
kering) ketika diolah lebih lanjut, dan/atau untuk mengempukkan daging.
Saat ini bisa dijumpai marinade yang berbasis minyak, berbasis asam atau kombinasi keduanya. Minyak
berfungsi untuk mempertahankan air daging (menjaga daging tetap juicy),
sementara asam berfungsi sebagai pengempuk (karena dapat memotong
protein (serat) daging). Gula, rempah dan garam didalam marinade berfungsi untuk membentuk flavor produk. Gula
juga membantu pembentukan warna kecoklatan ketika daging dimasak,
sementara garam dan sodium fosfat (digunakan dalam beberapa produk
marinade komersial) membantu memperbaiki kemampuan daging dalam mengikat
air sehingga mengurangi susut masak (cooking loss) selama pemasakan dan
mempertahankan kesan juicy daging pada produk daging setelah dimasak.
Memilih Marinade
Pemilihan jenis marinade tergantung pada tujuan akhir yang ingin dicapai. Marinade berbasis minyak bisa digunakan jika proses marinasi ditujukan hanya untuk memberikan flavor pada daging. Sebaliknya, jika tujuan utamanya adalah untuk pengempukan, maka sebaiknya digunakan marinade yang berbasis asam. Jika
pembentukan flavor dan pengempukan menjadi tujuan proses marinasi, maka
digunakan marinade yang inggridiennya merupakan kombinasi antara
marinade berbasis minyak dan asam.
Karena
proses penyerapan marinade oleh daging selama proses marinasi terbatas,
maka marinasi terutama mempengaruhi flavor di permukaan daging. Marinasi
untuk jangka waktu yang lebih lama dapat membantu penetrasi marinade ke
bagian daging yang lebih dalam, tetapi kondisi ini selain tidak efektif
juga beresiko dari aspek keamanan pangannya. Penambahan asam yang memutus serat daging akan membantu proses penyerapan marinade. Hanya saja, penggunaan asam perlu dikontrol agar tidak menyebabkan inkonsistensi flavor dan rendemen.
Untuk mempercepat proses pengempukan daging, beberapa marinade komersial menambahkan enzim kedalam formula marinade. Enzim
yang ditambahkan adalah enzim protease, yang seperti halnya asam, dapat
memotong-motong protein (serat) daging menjadi bentuk peptida yang
lebih pendek dan menyebabkan tekstur daging menjadi lebih empuk. Penambahan
enzim protease dalam formulasi marinade yang dibuat sendiri, dapat
dilakukan dengan menggunakan enzim protease komersial yang bersifat food
grade, atau dengan menambahkan bahan
segar yang secara alami mengandung enzim protease. Contoh beberapa
bahan segar yang mengandung protease adalah jahe, nenas, pepaya, kiwi
dan kurma.
Bumbu dan rempah berfungsi untuk memberikan flavor. Jika
anda membuat marinade sendiri, gunakan bumbu (rempah) segar karena akan
menghasilkan flavor yang lebih tajam dibandingkan dengan bumbu kering. Bumbu kering sebaiknya hanya digunakan dalam kondisi waktu yang mendesak. Marinade
yang dibuat sendiri sebaiknya didiamkan selama minimal satu jam sebelum
diaplikasikan untuk proses marinasi. Hal ini bertujuan untuk
mengkombinasikan flavor secara optimal.
Perlu
diingat, bahwa satu jenis inggridien tidak selalu berfungsi tunggal,
tetapi mereka juga bisa memiliki beberapa fungsi sekaligus. Sebagai
contoh, inggridien bersifat asam seperti citrus juice, vinegar, salsa,
yogurt, tomat dan wine selain berfungsi sebagai pengempuk, juga
berfungsi untuk membentuk flavor spesifik pada daging yang dimarinasi.
Minyak wijen sangrai selain berfungsi untuk menjaga agar daging tetap
juicy, juga memberikan flavor khas kedalam daging. Sementara
itu, berbagai buah yang bersifat asam seperti nenas dan citrus dapat
berfungsi sebagai bahan pengempuk (mengandung asam dan beberapa
mengandung protease) juga pembentuk flavor.
Proses Marinasi Yang Baik
Untuk
memperoleh produk akhir yang memuaskan, baik dilihat dari aspek
sensorik maupun keamanannya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Beberapa diantaranya adalah karakteristik daging dan marinade, kondisi proses dan penyimpanan serta pertimbangan umur simpan.
Waktu proses marinasi sangat bervariasi, dari beberapa menit sampai beberapa jam. Harus diperhatikan bahwa waktu proses marinasi yang berlebihan dapat menyebabkan daging menjadi lembek dan hancur.
Pada
potongan daging yang dari asalnya sudah empuk, proses marinasi
ditujukan hanya untuk menambahkan flavor sehingga waktu untuk marinating
singkat, sekitar 15 menit sampai 2 jam dan dapat menggunakan marinade
berbasis minyak. Penggunaan marinade berbasis asam tinggi tidak disarankan karena dapat menyebabkan daging mengkerut dan menjadi keras. Untuk
daging yang kurang empuk, pada daging sapi misalnya dari bagian chuck,
round, flank dan skirt, pengempukan dapat dilakukan dengan menggunakan
marinade asam yang mengandung inggridient pengempuk (asam) dan
memperpanjang waktu marinating menjadi sekitar 6 sampai 24 jam. Waktu dapat dipersingkat dengan menambahkan enzim protease kedalam marinade.
Proses
marinasi di jasa boga biasanya dilakukan dengan cara merendam daging
didalam marinade. Ukuran daging perlu diperhatikan, agar penetrasi
marinade kedalam daging bisa optimal. Daging
ayam karena ukurannya kecil, bisa direndam kedalam marinade dalam
bentuk utuh atau potongan; sementara daging dari hewan besar sebaiknya
direndam dalam bentuk potongan-potongan yang lebih kecil. Daging bisa
ditusuk-tusuk dengan garpu, dan lubang yang terbentuk dapat membantu
mempercepat masuknya marinade kedalam daging. Untuk
potongan daging yang relatif tebal, marinade bisa dimasukkan kedalam
daging dengan sistem injeksi, untuk mempercepat waktu penetrasi dan
memperpendek waktu marinasi yang dibutuhkan. Selain
dengan sistim perendaman, proses marinasi juga dapat dilakukan dengan
cara tumbling, yaitu memberikan agitasi mekanis pada daging dan larutan
marinade. Tumbling menyebabkan serta daging terputus dan membantu proses
penetrasi cairan marinade kedalam daging.
Untuk
keamanan produk, maka proses marinasi yang akan dilakukan dalam waktu
lebih dari 1 jam seharusnya dilakukan pada suhu rendah (dalam
refrigerator atau cold storage) dengan suhu maksimal 4°C, untuk menekan
pertumbuhan mikroba, termasuk patogen. Didalam suhu dingin, marinasi dapat dilakukan selama dua hari. Kantong
plastik yang sifatnya food grade bisa digunakan untuk proses marinating
ini, demikian pula halnya dengan wadah plastik yang food grade, wadah
gelas ataupun wadah stainless steel. Penggunaan
wadah besi untuk proses marinasi sebaiknya dihindari karena dapat
menyebabkan karat jika bereaksi dengan asam yang merupakan salah satu
inggridien marinade. Karat dapat menyebabkan kontaminasi logam serta penyimpangan bau dan warna pada produk. Selama proses marinasi, wadah atau kantong harus selalu dalam keadaan tertutup untuk mencegah kontaminasi. Potongan
daging yang dimarinase sebaiknya dibolak-balik secara berkala, agar
marinade terdistribusi secara homogen keseluruh permukaan daging.
Marinade
bekas tidak boleh digunakan untuk proses marinasi daging berikutnya,
karena marinade bekas bisa jadi sudah mengalami peningkatan jumlah
mikroba. Gunakan marinade segar (belum digunakan untuk merendam daging mentah) sebagai baste atau sauce. Tetapi,
jika anda ingin menggunakan marinade bekas merendam daging sebagai
sauce, maka marinade bekas ini harus anda panaskan dalam kondisi
mendidih minimal selama 5 menit untuk membunuh mikroba yang mungkin ada
didalamnya.
Silahkan tinggalkan komentar anda tentang blog saya. Terima kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggakan komentar anda dibawah ini...
Terima kasih...